Pengertian Budaya Politik dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Budaya Politik: Dari Pengalaman Pribadi Hingga Realita di Lapangan

Pengertian Budaya Politik Jujur aja, dulu saya nggak ngerti apa itu budaya politik. Istilahnya terasa berat dan terlalu akademis. Tapi lama-kelamaan, saya sadar budaya politik itu sebenarnya dekat banget dengan kehidupan sehari-hari.Misalnya, waktu pemilu kemarin. Ada teman yang antusias ikut kampanye, ada juga yang nggak peduli sama sekali. Nah, itu contoh kecil dari perbedaan budaya politik.Saya jadi makin penasaran. Kenapa ada orang yang peduli, dan ada yang masa bodoh? Dari situ saya mulai baca-baca dan ngulik soal pengertian budaya politik.

Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Kalau menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah sikap, keyakinan, dan orientasi warga negara terhadap sistem politik dan perannya di dalam sistem itu. Artinya, ini soal bagaimana kita merasa terhadap politik dan bagaimana kita bertindak di dalamnya.

Sementara itu, Miriam Budiardjo bilang, budaya politik itu pola tingkah laku individu terhadap kehidupan politik dan pemerintahan. Intinya, ini mencerminkan seberapa besar kita paham, peduli, dan terlibat dalam politik.

Dari situ saya simpulkan: budaya politik itu bukan cuma soal Politics praktis atau partai, tapi juga soal sikap dan cara berpikir masyarakat terhadap negara dan sistem yang mengatur mereka.

Pengertian Budaya Politik dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Kenapa Budaya Politik Itu Penting Banget?

Pengertian Budaya Politik Pada awalnya saya nggak mikir budaya politik itu penting. Tapi ketika saya mulai kerja di komunitas lokal, semuanya berubah. Ternyata, pemahaman masyarakat terhadap politik sangat mempengaruhi keberhasilan program sosial yang kami jalankan.

Contohnya, waktu kami adakan musyawarah warga buat perbaikan jalan. Ada warga yang semangat datang, ngasih ide, bahkan siap bantu. Tapi ada juga yang cuek, bilang “ngapain ikut rapat, ujung-ujungnya sama aja.” Nah, perbedaan ini lahir dari budaya politik mereka.

Jadi, budaya politik yang sehat bisa bikin masyarakat lebih aktif dan bertanggung jawab. Sebaliknya, budaya politik yang pasif bikin program apa pun jadi mandek. Karena itu, memahami budaya politik bisa bantu kita bikin perubahan nyata.

Tipe-Tipe Budaya Politik: Dari Pasif Sampai Partisipatif

Setelah baca dan ngobrol dengan beberapa dosen dan aktivis, saya akhirnya bisa memahami tiga tipe budaya politik utama. Masing-masing punya ciri khas dan dampak yang beda ke masyarakat.

1. Budaya Politik Parokial

Tipe ini muncul di masyarakat yang kurang terlibat dalam politik. Mereka nggak paham sistem politik, nggak tertarik ikut pemilu, dan biasanya fokus sama urusan lokal aja. Ini sering ditemukan di daerah terpencil atau masyarakat yang belum banyak akses informasi.

Saya pernah ke desa yang warganya nggak tahu siapa gubernurnya. Mereka lebih kenal kepala dusun ketimbang presiden. Itu bukan salah mereka, tapi lebih ke soal akses informasi dan pendidikan politik yang kurang.

2. Budaya Politik Subjek

Dalam tipe ini, warga paham siapa pemimpinnya, tapi mereka cenderung pasif. Mereka tahu sistemnya, tapi nggak merasa bisa ngubah apa-apa. Jadi mereka lebih banyak menerima dan mengikuti saja.

Dulu saya juga kayak gini. Saya tahu siapa presiden, tahu ada DPR, tapi nggak pernah mikir buat ikut suara atau terlibat. Baru setelah ikut organisasi mahasiswa, saya merasa suara saya bisa berarti.

3. Budaya Politik Partisipan

Ini yang paling ideal. Warga tahu sistemnya, merasa bagian dari sistem, dan aktif terlibat. Mereka ikut pemilu, menyampaikan aspirasi, bahkan jadi pengawas atau relawan. Saya mulai merasakan ini saat jadi saksi pemilu. Rasanya bangga banget bisa bantu demokrasi berjalan dengan jujur.

Contoh Nyata Budaya Politik di Indonesia

Kalau ngomongin budaya politik di Indonesia, kita bisa lihat campuran dari ketiganya. Di kota besar, budaya partisipan mulai tumbuh. Tapi di beberapa daerah, budaya parokial masih dominan.

Saya pernah tinggal di daerah urban pinggiran Jakarta, dan melihat sendiri kontrasnya. Di satu sisi, ada warga yang aktif ikut diskusi publik. Di sisi lain, ada juga yang apatis dan nggak peduli.

Sayangnya, budaya politik yang pragmatis juga banyak. Ada yang hanya ikut politik kalau dikasih uang atau sembako. Ini tantangan besar buat demokrasi kita.

Pengertian Budaya Politik dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Budaya Politik dan Demokrasi: Apa Hubungannya?

Jadi gini, tanpa budaya politik yang sehat, demokrasi cuma formalitas. Saya pernah ikut pelatihan yang bilang, demokrasi bukan cuma soal memilih, tapi juga soal mengawasi dan berpartisipasi setelah pemilu.

Misalnya, setelah pemilu, apa kita masih pantau janji-janji politik? Apa kita ikut musrenbang atau sekadar menyampaikan keluhan ke dewan? Kalau nggak, ya demokrasi jadi setengah jalan.

Budaya politik yang partisipatif memperkuat demokrasi. Tapi kalau warga pasif, maka kekuasaan jadi mudah disalahgunakan.

Apa yang Membentuk Budaya Politik Kita?

Ternyata, banyak faktor yang membentuk budaya politik seseorang. Mulai dari keluarga, sekolah, media, sampai pengalaman pribadi. Saya sendiri mulai tertarik politik karena sering diajak orang tua diskusi berita.

Tapi nggak semua orang punya pengalaman kayak gitu. Banyak yang sejak kecil diajarkan kalau politik itu kotor. Akhirnya mereka tumbuh dengan rasa jijik terhadap politik.

Selain itu, pengalaman buruk juga bisa membentuk sikap negatif. Contohnya, kalau dulu pernah ikut pemilu tapi nggak ada perubahan, orang bisa jadi apatis.

Pendidikan Politik: Kunci Merubah Budaya Politik

Ini penting banget. Saya pernah ikut program penyuluhan politik ke anak-anak SMA. Awalnya mereka cuek, tapi setelah dijelaskan secara santai, mereka mulai semangat nanya-nanya.

Menurut saya, pendidikan politik harus masuk sejak dini, tapi dikemas menarik. Nggak melulu soal teori, tapi pakai contoh nyata. Bisa lewat drama, debat, atau bahkan game politik.

Ketika orang paham politik itu bagian dari hidup mereka, maka mereka akan lebih peduli.

Pengertian Budaya Politik dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Media Sosial dan Budaya Politik: Pisau Bermata Dua

Nggak bisa dipungkiri, media sosial punya pengaruh gede. Di satu sisi, ia bisa mempercepat penyebaran informasi. Tapi di sisi lain, bisa juga jadi tempat hoaks dan manipulasi.

Saya sendiri pernah hampir termakan berita hoaks soal calon legislatif. Untungnya saya cek ulang. Tapi nggak semua orang punya kebiasaan itu.

Karena itu, literasi digital juga bagian dari pendidikan politik. Kita harus bisa membedakan mana opini, mana fakta, dan mana propaganda.

Frustrasi yang Pernah Saya Alami

Saya pernah ikut kampanye warga buat mendorong anggaran taman kota. Kami kumpulin tanda tangan, buat petisi online, bahkan ketemu anggota dewan. Tapi akhirnya mentok.

Katanya sih dananya dialihkan. Waktu itu saya frustrasi banget. Rasanya kayak semua usaha sia-sia. Tapi dari situ saya belajar: perubahan itu butuh waktu dan konsistensi.

Budaya politik nggak bisa berubah dalam semalam. Tapi setiap langkah kecil tetap berarti.

Pelajaran yang Saya Petik dari Semua Ini

Dari pengalaman-pengalaman itu, saya sadar: Pengertian Budaya Politik itu cerminan dari masyarakat. Kalau kita mau sistem yang baik, kita harus mulai dari diri sendiri.

Saya mulai dengan hal kecil, seperti ajak teman ngobrol soal isu Pengertian Budaya Politik tanpa debat kusir. Saya juga rajin ikut forum warga, dan sesekali ikut edukasi Pengertian Budaya Politik  di komunitas.

Kadang capek sih. Tapi kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi?

Saatnya Meningkatkan Budaya Politik Kita

Sekarang saya percaya, Pengertian Budaya Politik yang sehat itu kunci buat negara yang adil dan maju. Tapi itu nggak bisa dibentuk dari atas aja. Harus ada kesadaran dari bawah, dari warga biasa kayak kita.

Yuk, mulai dari diri sendiri. Baca berita dari sumber yang benar, diskusi dengan terbuka, ikut serta dalam keputusan publik. Pelan-pelan, Pengertian Budaya Politik kita bisa berubah ke arah yang lebih baik.

Kenya’s Emergency: Protesters Storm Parliament in Act of Defiance

Author