Land of Bad

Land of Bad: Ketika Misi Militer Berubah Jadi Neraka Penuh Adrenalin

Jujur aja ya, awalnya gue nonton Land of Bad tuh gara-gara iseng. Lagi scroll daftar film baru, trus lihat nama Liam Hemsworth sama Russell Crowe nongol di satu judul yang agak asing di telinga: Land of Bad. Gue pikir, “Palingan film action generic lagi.” Tapi, ya sudahlah, waktu itu weekend, camilan udah disiapin, tinggal pencet play Movie.

Ternyata, dari menit pertama, gue langsung ngerasa ini beda. Ketegangannya tuh dapet banget. Bukan cuma tembak-tembakan yang asal ledak doang, tapi ada strategi, ada drama, dan yang paling bikin nempel di kepala: suasana tegang yang terus-terusan bikin gue duduk di ujung sofa.

Film ini bikin gue keinget masa-masa suka nonton film perang model Black Hawk Down atau 13 Hours. Tapi Land of Bad punya sentuhan modern yang nggak kaku. Bahkan, ada momen-momen di mana gue beneran ngomong sendiri, “GILA! Itu tadi apa?!”

Sinopsis Singkat Film Land of Bad (Tanpa Spoiler Berat)

Land of Bad: Cast and Plot of the Russell Crowe Film - Netflix Tudum

Oke, jadi begini. Land of Bad menceritakan tentang sebuah misi penyelamatan militer yang kacau balau. Seorang operator drone yang diperankan Russell Crowe (namanya di film: Reaper), jadi mata dan telinga di langit untuk tim pasukan khusus yang sedang menjalankan misi di wilayah musuh. Liam Hemsworth (Kinney) jadi salah satu anggota tim darat yang terjebak di situasi yang benar-benar neraka di bumi Wikipedia.

Mereka kehilangan komunikasi. Tim darat tercerai-berai. Musuh makin banyak. Dan satu-satunya harapan mereka untuk keluar hidup-hidup ya si Reaper ini yang cuma bisa bantu dari layar monitor ribuan kilometer jauhnya.

Walaupun setting-nya perang modern, film ini nggak melulu soal teknologi canggih atau drone canggih. Justru yang bikin menarik adalah dilema moral, tekanan psikologis, dan keputusan-keputusan cepat yang harus diambil di situasi genting.

Kenapa Land of Bad Jadi Populer? Gue Punya Teorinya

Menurut gue pribadi, ada beberapa alasan kenapa Land of Bad bisa booming dan dibicarakan orang, terutama para pecinta genre militer dan action-thriller.

Pertama: Duo aktor yang solid.

Liam Hemsworth dan Russell Crowe tuh cocok banget di sini. Chemistry mereka unik walaupun lebih banyak komunikasi via suara. Crowe beneran dapet banget aura veteran militer yang sarkastik tapi penuh akal. Hemsworth juga surprisingly solid. Gue biasanya ngeliat dia lebih ke peran yang kalem atau “ganteng-ganteng penyayang”, tapi di sini? Badass abis.

Kedua: Ceritanya intens tapi nggak overdramatik.

Gue capek nonton film action yang lebay. Tapi Land of Bad berhasil naruh drama di tempat yang pas. Ketika Kinney harus milih antara mundur atau selamatin temannya, atau waktu Reaper harus mutusin drone-nya nge-bom atau nggak—itu semua bikin emosi gue ikut naik-turun.

Ketiga: Action-nya realistis.

Yang gue suka banget adalah cara film ini menyajikan adegan pertempuran. Gak kayak video game. Peluru bisa habis. Orang bisa panik. Dan kadang strategi terbaik adalah kabur, bukan tembak-tembakan.

Makanya nggak heran kalau film ini jadi omongan. Bahkan beberapa reviewer luar bilang film ini underrated banget. Dan gue setuju sih.

Keunikan Land of Bad: Di Balik Kamera & Konsep yang Beda

Kalo lo mikir film ini cuma “film tentara” biasa, coba pikir lagi.

Yang bikin Land of Bad beda adalah cara dia ngegabungin konsep modern warfare dan hubungan manusia. Drone warfare udah sering banget diangkat di berita, tapi jarang banget yang bisa masukin itu ke film dengan cara yang manusiawi dan tetap thrilling.

1. Sudut Pandang Ganda

Satu di atas langit, satu di darat. Lo kayak dikasih dua layar kehidupan. Yang satu tenang dan bisa mikir jernih (Reaper), yang satu penuh kekacauan dan insting bertahan hidup (Kinney). Tapi dua-duanya punya beban dan tekanan masing-masing.

2. Lokasi & Atmosfer

Setting film ini terasa raw. Hutan, desa-desa kecil, wilayah yang asing banget buat pasukan Amerika. Beneran kayak lo ada di tempat yang nggak ramah buat siapa pun. Gue bahkan sempet keinget lokasi-lokasi konflik dunia nyata pas nonton ini.

3. Musuh yang nggak bisa ditebak

Musuh di film ini bukan yang bisa lo pukul terus kabur. Mereka terorganisir, brutal, dan familiar banget sama medan. Jadi, Kinney tuh beneran kayak seekor rusa di tengah hutan yang penuh harimau.

Momen Favorit Gue di Land of Bad

Prime Video: Land of Bad

SPOILER ALERT (dikit-dikit aja ya).

Ada satu momen yang bikin gue hampir lempar remote saking tegangnya. Waktu Kinney harus sembunyi di semacam rumah warga, dan si Reaper ngasih instruksi dari jauh via headset, tapi sinyal mulai rusak. Terus Kinney mulai gerak sendiri, dan lo bisa liat wajahnya panik karena dia tahu satu langkah salah = ketahuan dan tamat.

Aduh, itu asli, jantung gue kayak dipegang langsung sama sutradaranya. Rasanya kayak ikut sembunyi bareng Kinney. Gue bahkan sempet tahan napas padahal cuma nonton doang. LOL.

Dan momen saat Reaper juga mulai goyah, dia ngomong kayak, “This isn’t just a mission anymore.” Itu nunjukin kalau bahkan orang yang “dingin” sekalipun bisa goyah kalau nyawa orang lain ada di tangan dia.

Pelajaran & Insight dari Film Ini (Nggak Cuma Tentara Doang yang Relevan)

Yang bikin gue salut dari Land of Bad adalah film ini tuh bukan sekadar hiburan. Ada beberapa hal yang bisa lo tarik sebagai pelajaran hidup.

Tekanan bikin karakter asli keluar.

Dalam kondisi genting, orang bisa berubah. Ada yang jadi penakut, ada yang jadi pahlawan. Dan yang penting, lo gak pernah tahu siapa diri lo sampai lo diuji. Ini lumayan ngena ke gue, apalagi pas inget gimana gue sering lari dari tanggung jawab saat kerjaan numpuk.

Kepercayaan itu nggak murah.

Reaper dan Kinney gak kenal dekat. Tapi nyawa Kinney literally ada di tangan Reaper. Dan seiring film berjalan, mereka mulai saling percaya. Kadang lo harus berani kasih kepercayaan ke orang, bahkan di saat-saat yang gak pasti. Ngena banget buat kehidupan sehari-hari.

Jangan cuma lihat dari layar.

Reaper lihat situasi dari monitor. Tapi yang terjadi di lapangan bisa jauh beda. Ini ngingetin gue buat nggak gampang nge-judge dari jauh, apalagi dari medsos atau berita doang.

Worth It Nggak Nonton Land of Bad?

Gue bakal jawab: YES. 100%. Bahkan kalau lo bukan penggemar film militer pun, film ini tetap bisa dinikmati karena storytelling-nya kuat, karakter-karakternya dalem, dan intensitasnya nggak berenti dari awal sampai akhir.

Bukan film yang penuh ledakan besar kayak franchise Transformers, tapi Land of Bad berhasil menyampaikan pertempuran yang lebih personal, lebih dekat dengan kenyataan, dan justru itu yang bikin terasa lebih mengena.

Kalau lo lagi cari film buat ditonton malam minggu yang bikin lo tegang, deg-degan, tapi juga mikir… Land of Bad adalah pilihan yang tepat.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Dendam Pontianak: Film Horor Malaysia yang Bikin Merinding Tanpa Jump Scare Murahan disini

Author