Pertama kali saya menginjakkan kaki di Taman Pelangi Yogyakarta, saya langsung merasa seperti anak kecil yang baru masuk dunia dongeng. Serius deh. Semua warna-warni lampion yang menyala begitu indah di malam hari bikin saya lupa kalau usia udah kepala empat. Rasanya tuh… adem, tenang, tapi juga bikin senyum-senyum sendiri.
Saya datang ke taman ini bareng keluarga. Niatnya cuma mau jalan-jalan santai, ternyata malah betah banget sampai nggak terasa udah malam. Lampionnya itu loh, bukan sekadar lampu-lampu biasa. Ada bentuk bunga, hewan, bahkan replika tokoh-tokoh kartun favorit anak-anak. Anak saya sampai nggak mau pulang!
Salah satu momen paling saya ingat itu pas kita duduk-duduk di pinggir kolam sambil menikmati udara malam Jogja yang sejuk. Tiba-tiba ada live music akustik yang bikin suasana makin romantis (buat yang datang sama pasangan pasti paham lah ya). Saya sempat berpikir, “Ini tempat kok nggak pernah kehilangan daya tariknya, ya?”
Mengapa Taman Pelangi Yogyakarta Jadi Tempat Wisata Favorit?
Kalau boleh jujur, Jogja itu punya segudang tempat kece. Tapi Travel Taman Pelangi Yogyakarta punya keunikan tersendiri. Tempat ini bukan sekadar taman biasa. Dia kombinasi antara taman hiburan, tempat santai keluarga, dan spot Instagramable. Jadi ya wajar banget kalau banyak orang – baik wisatawan luar kota atau warga lokal – memilih tempat ini buat habisin malam.
Letaknya yang nyatu sama Monumen Jogja Kembali (Monjali) juga nambah nilai plus. Jadi bisa sekalian wisata sejarah siang harinya, lalu malamnya tinggal pindah ke taman penuh lampu warna-warni.
Harga tiketnya juga tergolong ramah di kantong. Sekitar Rp20.000–Rp25.000 per orang (tergantung hari). Menurut saya, buat kualitas hiburan kayak gini, itu udah worth it banget.
Tips Wisata ke Taman Pelangi Yogyakarta
Saya mau kasih sedikit tips buat kamu yang mau mampir ke Taman Pelangi Yogyakarta:
Datang menjelang maghrib. Biar kamu bisa lihat transisi suasana taman dari terang ke gemerlap malam. Indah banget!
Bawa kamera yang bagus. Banyak spot foto kece, rugi kalau nggak diabadikan.
Gunakan outfit nyaman. Jalan-jalan malam itu enaknya pakai baju santai tapi tetap stylish, siapa tahu ketemu gebetan 😄.
Bawa uang tunai secukupnya. Buat beli tiket, jajanan, atau naik wahana kecil yang ada di dalam taman.
Datang saat weekday kalau bisa. Supaya nggak terlalu ramai dan bisa puas menikmati suasana.
Kulineran Asik di Sekitar Taman Pelangi Yogyakarta
Nah, ini bagian favorit saya. Setelah muter-muter di taman, perut pastinya mulai minta diisi. Untungnya, di sekitar Taman Pelangi itu banyak banget jajanan. Dari yang tradisional kayak wedang ronde, bakpia, sampai es krim kekinian juga ada.
Saya pribadi paling suka sama jagung bakar pedas manis yang dijual di pinggir taman. Sambil duduk santai, ngemil jagung hangat dan nonton kerlip lampion – duh, nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Kalau kamu pengen makan lebih berat, tinggal jalan sedikit ke arah utara, banyak warung makan dan cafe yang buka sampai malam. Jogja memang juara dalam urusan perut!
Kenapa Taman Pelangi Yogyakarta Wajib Masuk Daftar Kunjunganmu?
Setelah beberapa kali ke sana, saya berani bilang kalau Taman Pelangi itu paket lengkap. Bisa buat healing, bisa buat family time, bisa juga buat yang lagi cari konten Instagram atau TikTok. Bahkan buat yang cuma pengen cari tempat adem dan tenang pun cocok banget.
Yang bikin makin cinta, tempat ini tetap bersih dan rapi. Petugasnya ramah, suasananya terawat, dan suasana Jogja yang adem itu nambah nilai plus. Kadang-kadang, saya bahkan cuma datang buat jalan sore dan lihat lampion, tanpa tujuan khusus.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Taman Pelangi Yogyakarta
Nah, selain cuma menikmati pemandangan lampion yang kece badai, di Taman Pelangi Monjali ini ada juga beberapa aktivitas seru yang bisa kamu lakukan. Saya pribadi suka banget eksplorasi sudut-sudut kecil taman yang sering terlewat. Kadang saya menemukan spot foto yang nggak mainstream, tapi hasilnya keren banget buat feed Instagram.
Buat kamu yang bawa anak-anak, tenang aja, tempat ini ramah keluarga. Ada wahana mini kayak becak mini, bola air, atau perahu kecil di kolam. Nggak gede-gede amat sih, tapi cukup bikin anak-anak happy. Anak saya bahkan sempat naik trampolin dan nggak mau turun sampai 15 menit lebih!
Satu hal yang menurut saya bikin taman ini beda adalah vibes-nya. Serius deh, bukan sekadar taman. Musik akustik live, pedagang kaki lima yang nggak ganggu, dan lampion-lampion berwarna lembut itu bikin hati adem. Nggak lebay, tapi memang begitulah rasanya.
Momen Frustrasi (Tapi Lucu) Saat di Taman Pelangi
Saya masih ingat waktu pertama kali ke sana, saya bawa tripod kamera niatnya buat ambil foto malam hari yang estetik. Tapi saking fokusnya ngatur angle, eh… lupa bawa kartu memori! Bayangin, udah nenteng-nenteng tripod, kamera mahal, semua setingan disiapin… taunya nggak bisa motret apa-apa. 😅
Akhirnya saya cuma pakai kamera HP dan ya… ternyata hasilnya nggak kalah keren. Dari situ saya belajar satu hal penting: yang penting bukan alatnya, tapi momen dan niatnya. Dan kadang hal yang sederhana malah lebih berkesan.
Waktu Terbaik Berkunjung ke Taman Pelangi Yogyakarta
Menurut pengalaman saya, waktu terbaik buat main ke sini tuh sekitar jam 18.00 sampai 20.00. Lampion-lampion baru benar-benar menyala maksimal setelah matahari tenggelam. Tapi kalau kamu nggak suka terlalu ramai, datanglah di hari biasa (Senin sampai Kamis).
Kalau weekend atau libur panjang, siap-siap deh bersaing sama ratusan pengunjung lain. Tapi jangan salah, suasana ramai di sini tetap terasa menyenangkan. Banyak orang tertawa, selfie bareng, atau duduk santai bareng keluarga. Justru bikin hati hangat lihat banyak kebahagiaan di satu tempat.
Taman Pelangi untuk Semua Kalangan
Saya suka bilang begini ke teman-teman saya: Taman Pelangi bukan cuma buat anak muda. Orang tua, anak-anak, bahkan lansia juga bisa menikmati suasananya. Di beberapa spot, saya lihat pasangan kakek-nenek duduk bergandengan tangan, menikmati malam. Aih, romantis banget!
Kadang kita pikir taman lampu warna-warni itu cuma cocok buat yang muda dan doyan konten. Tapi nyatanya, ini taman bisa menyentuh banyak hati, tanpa batasan usia.
Kenangan Tak Terlupakan dari Taman Pelangi Yogyakarta
Setiap kali saya lewat Monjali dan lihat gerbang Taman Pelangi Yogyakarta, selalu ada rasa rindu. Bukan cuma soal tempatnya yang indah, tapi tentang momen yang tercipta di sana. Senyum anak saya, obrolan santai sama istri di bawah cahaya lampion, dan rasa damai yang jarang saya temukan di tempat lain.
Dan tahu nggak? Bahkan hujan gerimis pun pernah turun waktu kami lagi di sana. Alih-alih kecewa, justru suasananya jadi makin romantis. Kami berteduh di salah satu gazebo kecil, makan gorengan hangat, dan ngobrol soal hidup. Momen yang sederhana, tapi nggak tergantikan.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Dubai Desert Safari: Serunya Jelajahi Gurun Pasir Arab disini