Beberapa tahun yang lalu, jujur aku nggak pernah menyangka kalau salah satu tempat favoritku buat melepas penat justru ada di balik keramaian Balikpapan, Kalimantan Timur. Namanya Pantai Manggar Segarasari, tapi lebih sering aku sebut “Pantai Manggar” aja biar nggak kepanjangan. Kalau kamu belum pernah ke sana, percayalah… kamu sedang melewatkan salah satu permata tersembunyi Indonesia bagian timur.
Aku mau cerita pengalaman lengkapku di sana, termasuk hal-hal kecil yang bikin aku jatuh cinta sama tempat ini. Nggak hanya karena air lautnya yang jernih atau pasir putihnya yang halus, tapi karena keseluruhan vibe-nya. Jadi mari kita ngobrol santai aja ya, semoga kamu juga bisa ngerasain sensasi yang sama kayak yang aku rasain waktu pertama kali menginjakkan kaki travel di sana.
Awal Mula Kenal Sama Pantai Manggar
Pertama kali aku denger nama Pantai Manggar itu dari temen kantor yang asli orang Balikpapan. Waktu itu dia bilang, “Kalau liburan ke sini, wajib ke Manggar. Itu pantai kebanggaan warga sini.”
Jujur, aku skeptis. Soalnya aku pernah ke beberapa pantai yang katanya “bagus banget” tapi nyatanya biasa aja. Tapi karena aku tipe yang gampang penasaran dan kebetulan pas weekend kerjaan lagi sepi, ya udah, gas aja.
Dari pusat kota Balikpapan ke Pantai Manggar itu cuma sekitar 20–30 menit kalau naik mobil atau motor. Jalanannya lumayan mulus, walau sempat ada beberapa tikungan yang bikin deg-degan. Tapi ya, semua kebayar pas nyampe Wikipedia.
Keindahan yang Beneran Bikin Takjub
Pas pertama kali turun dari motor, aku langsung terdiam sebentar. Bukan lebay, tapi emang pemandangannya tuh… adem banget di mata. Langit biru cerah, ombak kecil menggulung pelan, dan pasir putih yang terbentang luas. Bayangin aja, tanpa filter Instagram pun tempat ini udah cakep maksimal.
Yang paling aku suka adalah garis pantainya yang panjang. Jadi meskipun pengunjungnya lumayan rame (terutama pas weekend), tapi tetep terasa lapang. Kamu bisa jalan-jalan santai, main bola pantai, atau sekadar duduk di pinggir sambil nyemil pisang goreng dari warung terdekat.
Ada juga banyak pohon cemara di tepi pantai. Teduh banget. Cocok buat kamu yang nggak mau terlalu panas kena sinar matahari. Dan, oh ya, sunset di sini tuh… gila sih. Cahaya oranye keemasan yang mantul di air laut, bikin aku cuma bisa duduk termenung sambil bilang, “Ya Tuhan, terima kasih udah nyiptain tempat seindah ini.”
Kenapa Pantai Manggar Dijadikan Wisata?
Aku sempat ngobrol sama pedagang kelapa muda di sana. Katanya, Pantai Manggar udah jadi destinasi wisata unggulan Balikpapan sejak lama. Alasannya? Banyak.
Pertama, tentu karena aksesnya gampang. Bayangin aja, ada pantai sebagus ini yang bisa dicapai kurang dari sejam dari pusat kota. Kedua, fasilitasnya lumayan lengkap. Mulai dari kamar mandi umum, tempat bilas, mushola, sampai tempat duduk dan gazebo buat santai bareng keluarga.
Ketiga, ini yang penting — harga tiket masuknya murah! Waktu terakhir aku ke sana, cuma sekitar Rp 10.000 per orang. Gila nggak sih? Dengan keindahan yang kamu dapet, itu murah banget. Apalagi kalau dibandingin sama pantai-pantai yang udah lebih dulu tenar.
Dan yang paling penting, pantai ini aman buat anak-anak. Ombaknya relatif tenang, nggak dalam-deep amat, jadi orang tua bisa lumayan tenang kalau anak-anak main air.
Keunikan Pantai Manggar yang Nggak Banyak Orang Tahu
Dari pengalaman aku bolak-balik ke Pantai Manggar, ada beberapa hal yang menurutku unik dan jarang aku temuin di pantai lain.
Pertama, komunitas seni lokal sering ngadain pertunjukan di sini, terutama pas weekend atau hari libur nasional. Mulai dari musik akustik, tari-tarian tradisional, sampai pertunjukan budaya. Jadi kamu bisa dapat suasana liburan yang bukan cuma “main air”, tapi juga bernuansa budaya.
Kedua, di sekitar pantai ada deretan warung makan yang jual seafood segar langsung dari laut. Serius, aku pernah makan kepiting saus Padang di sana yang rasanya ngalahin restoran mahal. Harganya pun manusiawi, cocok buat dompet backpacker.
Ketiga, ini agak nyeleneh, tapi lucu… Ada penjaja jasa foto cetak instan. Jadi setelah kamu difoto, bisa langsung dicetak di tempat. Walaupun sekarang orang lebih suka upload ke Instagram, tapi buat kenang-kenangan fisik, ini unik banget sih.
Tips Praktis Mengunjungi Pantai Manggar
Aku udah beberapa kali ke Pantai Manggar, dan dari situ aku bisa kasih beberapa tips buat kamu yang pengin ke sana:
Datang pagi atau sore hari. Siang itu mataharinya bisa kejam banget. Kalau datang pagi, kamu dapet udara segar. Kalau sore, dapet sunset.
Bawa tikar atau alas duduk. Memang ada gazebo, tapi jumlahnya terbatas. Tikar bakal menyelamatkan kamu kalau pengin rebahan santai di bawah pohon cemara.
Jangan lupa sunblock dan topi. Ini klasik tapi penting. Jangan remehin sinar matahari pantai, bro. Kulit bisa gosong dalam waktu singkat.
Bawa baju ganti. Serius, meskipun kamu bilang nggak mau basah-basahan, ujung-ujungnya pasti gatel pengin nyemplung.
Siapkan uang tunai kecil. Banyak penjual jajanan di sana belum pakai QRIS, jadi uang receh tetap jadi andalan.
Oh ya, buat kamu yang suka ngopi, ada beberapa warung yang nyediain kopi tubruk khas Balikpapan. Cuma Rp 5.000 dan bisa nemenin kamu duduk di bawah pohon cemara sambil denger suara ombak. Perfect combo.
Akses Menuju Pantai Manggar
Seperti yang aku sebut tadi, dari pusat kota Balikpapan ke Pantai Manggar itu relatif deket. Rutenya gampang:
Dari pusat kota, arahkan kendaraan ke Jalan Mulawarman.
Terus aja ke timur sampai masuk kawasan Manggar.
Nanti kamu akan lihat plang besar bertuliskan “Pantai Manggar Segarasari”.
Masuk aja, dan tinggal bayar tiket masuk.
Kalau naik transportasi umum, kamu bisa pakai angkot jurusan Terminal Batu Ampar – Manggar. Turun di simpang masuk pantai, lalu tinggal jalan kaki sebentar.
Kalau bawa kendaraan sendiri, tersedia tempat parkir yang luas. Tapi, saran dari aku: datang agak pagi biar dapet tempat parkir teduh.
Pelajaran yang Aku Petik dari Pantai Ini
Aku bukan tipe orang yang religius banget, tapi setiap kali ke Pantai Manggar, aku selalu merasa lebih… tenang. Ada sesuatu dari suara ombak, angin laut, dan aroma khas pantai yang bikin kepala jadi lebih ringan.
Kadang kita terlalu sibuk nyari liburan mewah, padahal yang dibutuhin cuma tempat kayak Manggar ini. Sederhana, murah, tapi efeknya besar buat jiwa.
Dan tahu nggak? Di sana aku pernah nemuin orang tua ngajarin anaknya naik sepeda kecil di pasir. Aku cuma duduk di kejauhan dan senyum sendiri. Ada kehangatan yang susah dijelaskan di pantai ini.
Kesimpulan
Pantai Manggar bukan cuma tempat buat berenang atau main pasir. Buat aku, ini adalah tempat buat reconnect — sama alam, sama diri sendiri, bahkan sama orang-orang terdekat yang kadang kelupaan kita ajak ngobrol.
Kalau kamu lagi di Kalimantan Timur atau punya rencana liburan ke sana, Pantai Manggar wajib masuk daftar destinasi kamu. Keindahannya autentik, suasananya ramah, dan pelajaran hidup yang bisa kamu dapet juga nggak main-main.
Oh ya, kalau kamu udah pernah ke sana, coba deh share pengalamanmu juga. Siapa tahu kita punya cerita yang mirip, atau justru kamu nemuin sisi lain dari Pantai Manggar yang belum aku ceritain.
Sampai jumpa di pasir putih dan suara ombak Manggar. Jangan lupa bawa kamera ya
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bukit Pergasingan: Pengalaman dan Tips Pendakian yang Bikin Nagih disini